BERSYUKUR SETIAP SAAT
Namaku : Chusnul Azizah
No Pesertaku : 13101344
Dari begitu bangun pagi di kamar lantai atas sampai turun ke lantai
bawah, sudah berapa kali saya mengucapkan terima kasih dan bersyukur? Mungkin
sudah lima kali sampai tujuh kali. Dalam satu hari? Berapa kali saya berterima
kasih dan bersyukur di dalam hati? Berapa kali yang saya ucapkan dengan lantang
bersuara dengan orang lain? Mungkin bisa 50 sampai 100 kali. Bisa jadi lebih,
karena tidak saya hitung.
Tidak praktis kedengarannya? Kok ya
aneh mengucapkan terima kasih sampai puluhan kali dan satu hari? Bahkan ratusan
kali? Jawabannya mudah saya: dengan berterima kasih dan bersyukur, kita selalu
mencari sisi positif dari segala sesuatu. Dengan mencari sisi positif, maka
diri kita menjadi semakin positif dalam melihat segala sesuatu. Pasti ada putih
setitik di dalam hitam kelam dan ada hitam setitik di dalam putih bersih.
Dengan selalu mengingat kelimpahan
kita, otak kita mencetak keyakinan (believe) bahwa memang benar kita hidup
dalam kelimpahan. Maka, semua perbuatan kita didasari oleh keyakinan ini,
termasuk persepsi diri kita sebagai personifikasi dari sukses. Lantas, sampai kapan perlu mengucapkan terima kasih
dan bersyukur berpuluh-puluh kali tersebut? Sepanjang hayat.
Ah, tidak
praktis, mungkin ada yang berpendapat demikian. Sekali lagi bahwa ini tidak
mengajarkan untuk sukses dalam semalam, namun dengan mengubah mindset
(pola pikir) maka segala faktor eksternal yang sering menjadi atribut orang
sukses akan datang dengan sendirinya bagaikan arus sungai.
Berterima
kasih dan bersyukur toh tidak memerlukan modal uang maupun sumber daya apapun.
Intinya hanya satu, yaitu, kemauan keras untuk mengubah diri. Jangan pikirkan “pahala”
yang Anda dapat dari perbuatan ini dulu. Jangan pula mengharap nasib akan
berubah dalam sekejap. Yang jelas, dengan mengucapkan terima kasih kepada orang
lain tanpa ada rasa keterpaksaan dan rasa canggung saja sudah merupakan
jembatan kita ke dalam hati orang itu.
“Terima kasih” tidak akan pernah ditolak oleh orang
lain, malah biasanya disambut dengan senyum lebar dan hati yang sedikit lembut
dari pada sebelumnya. Ini saja sudah merupakan magnit yang bisa membantu kkita
semua dalam memproyeksikan diri yang sukses ke luar.